بسم الله الرحمن الرحيم
Adalah hal yang wajar apabila seorang wanita ingin terlihat cantik, asalkan ditujukan untuk suaminya sendiri. Lalu bagaimana apabila ada wanita yang ingin terlihat cantik dengan jilbabnya tapi bukan untuk dilihat suaminya? Atau pasang photo di FB agar semua mata memandangnya?
Duhai wanita muslimah yang merindukan Jannah, wanita macam apakah yang ingin selalu tampil cantik tapi bukan untuk suaminya?
Siapakah yang telah meracunimu sedemikian rupa?
Sungguh
menyedihkan, sungguh memprihatinkan. Ingin menitik rasanya air mata ini
menyaksikan polah tingkah wanita muslimah yang "berjilbab", tetapi
tidak memahami hikmah dari disyari'atkannya jilbab bagi mereka.
Dengan
"sepotong" kain yang hanya menutupi rambutnya, mereka katakan telah
berjilbab. Dengan "selembar" kain yang diikat-ikatkan ke lehernya,
mereka katakan telah berjilbab. Yang lebih menyedihkan lagi, mereka
mengenakan celana jeans ketat agar dikatakan sebagai wanita muslimah yang dinamis. Bahkan berdandan menor agar terlihat cantik sehingga rela menjadi santapan mata para lelaki hidung belang. Allahul Musta'an.
Duhai wanita muslimah, saudariku fillah. Janganlah kau jadikan dirimu sebagai fitnah bagi laki-laki yang beriman, meskipun kau katakan tidak berniat seperti itu.
Janganlah kau jadikan dirimu hiasan syaitan. Ketahuilah, bahwa para
wanita shalihah yang merindukan Jannah tidak akan pernah rela menjadikan
dirinya TONTONAN bagi kaum laki-laki yang bukan mahramnya. Para wanita yang beriman kepada hari akhir, tidak akan TEGA membuat laki-laki yang beriman terfitnah oleh dirinya. Maka janganlah kau jadikan dirimu sebagai SUMBER FITNAH.
Bukankah
kehancuran Bani Israil –bangsa yang terlaknat– berawal dari fitnah
(godaan) wanita? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
{78}
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ
وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
{79} كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
“Telah
terlaknat orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil melalui lisan
Nabi Dawud dan Nabi ‘Isa bin Maryam. Hal itu dikarenakan mereka
bermaksiat dan melampaui batas. Adalah mereka tidak saling melarang dari
kemungkaran yang mereka lakukan. Sangatlah jelek apa yang mereka
lakukan.” (Al-Ma`idah: 78-79)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْهَا
فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا
النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي
النِّسَاءِ
“Sesungguhnya
dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa
Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya,
kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka
berhati-hatilah kalian terhadap DUNIA dan WANITA, karena sesungguhnya
awal fitnah (kehancuran) Bani Israil DARI KAUM WANITA.” (HR. Muslim,
dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan umatnya untuk berhati-hati dari fitnah wanita, dengan sabda beliau:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلىَ الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah
aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap
kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari
Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“Wanita itu aurat, maka bila ia keluar rumah, syaitan menghiasnya (dalam pandangan pria sehingga terjadilah fitnah).”
(Dishahihkan
Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih At-Tirmidzi, Al-Misykat no.
3109, dan Al-Irwa’ no. 273. Dishahihkan pula oleh Al-Imam Muqbil ibnu
Hadi Al-Wadi'i rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/36)
Sungguh, fitnah wanita termasuk cobaan terbesar
dan paling mengerikan bagi kaum Adam. Karena wanita, dua orang
laki-laki berkelahi. Lantaran wanita, dua kubu saling bermusuhan dan
saling serang. Oleh sebab wanita, darah begitu murah dan mudah
diguyurkan. Karena wanita, seseorang dapat terjatuh ke dalam jurang
kemaksiatan. Bahkan, karena wanita, si cerdas yang baik dapat berubah
menjadi dungu dan liar.
Jarir bin ‘Athiyyah al-Khathafi bersenandung:
إِنَّ العُيُوْنَ الَّتِيْ فِي طَرْفِهَا حَــوَرٌ قَتَلْنَنَا ثُمَّ لَمْ يُحْيِيْنَ قَتْــلاَناَ
يَصْرَعْنَ ذَا اللُّبِّ حَتَّى لاَ حَرَاكَ لَهُ وَهُنَّ أَضْعَفُ خَلْقِ اللّهِ إِنْـسَاناَ
Sesungguhnya indahnya mata-mata hitam wanita jelita
Telah membunuh kita dan tiada lagi menghidupkannya
Mereka pun taklukkan si cerdas hingga tiada berdaya
Sedang mereka manusia paling lemah dari ciptaan-Nya
Duhai
wanita muslimah, saudariku fillah. Simaklah baik-baik firman Allah
Ta'ala berikut ini, semoga Allah Ta'ala menjauhkan dirimu dari perbuatan
"ingin terlihat cantik" kepada selain suami:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرّ ُجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan tetaplah kalian tinggal di
rumah-rumah kalian dan janganlah bertabarruj sebagaimana tabarrujnya
orang-orang jahiliah yang awal.” (Al-Ahzab: 33)
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila
kalian meminta sesuatu keperluan kepada mereka maka mintalah dari balik
hijab/ tabir, yang demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati
mereka.” (Al-Ahzab: 53)
Sungguh
kusampaikan nasihat ini kepadamu, saudariku fillah, agar dirimu tidak
temasuk orang-orang yang disebutkan dalam firman Allah Ta'ala berikut
ini:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِ نِينَ
"Di
antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman." (Al-Baqarah: 8).
Modal
mereka hanyalah makar dan tipu daya semata. Materi yang mereka miliki
hanya dusta dan kebohongan belaka. Mereka memiliki otak materialis untuk
sekedar memuaskan semua pihak, kaum mukminin dan orang-orang kafir,
sehingga bisa aman berada di antara golongan mana pun. Allah Ta'ala
berfirman:
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
"Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya
menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar." (Al-Baqarah: 9)
Hati mereka sudah dipenuhi oleh penyakit syubhat dan syahwat,
sehingga membinasakannya. Tujuan-tujuan buruk telah menguasai keinginan
dan niat mereka sehingga merusaknya. Kerusakan mereka telah
menghantarkan kepada kebinasaan sehingga para dokter yang ahli pun tidak
mampu mengobatinya. Firman Allah Ta'ala:
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
"Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi
mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (Al-Baqarah: 10)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كل بني آدم خطاء. وخير الخطائين التوابون
"Setiap
anak Adam itu pasti bersalah (pernah berbuat salah). Dan sebaik-baik
orang yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat (kepada
Allah)." (Hadits shahih riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan selain
keduanya)
Allah Ta'ala berfirman:
الَّذِينَ
يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ
هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الألْبَابِ
"Mereka yang mendengarkan perkataan, lalu mereka mengikuti dengan sebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang menggunakan akal." (Az Zumar: 18)
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلا عَظِيمًا
"Dan
Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa
nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari
kebenaran)." (An Nisaa': 27)
0 komentar:
Posting Komentar